Libur
panjang setelah lebaran memang sering dimanfaatkan bagi kalangan masyarakat dari
yang kecil, menengah, hingga atas. Tak terkecuali bagi masyarakat Samarinda yang ingin memanfaatkan
wisata alam seperti pantai, danau, pegunungan, maupun yang lainnya. Selama ini warga Kota Samarinda terpaksa berwisata ke Mall karena tidak
mempunyai pilihan, disebabkan oleh minimnya obyek wisata alam. Sebenarnya wisata alam seperti pantai memang ada dan warga Ibukota bisa memilihnya sebagai
tujuan wisata, namun letaknya yang jauh di Kota Balikpapan
membuat warga harus berkendaraan jauh yang sekiranya membutuhkan waktu kurang
lebih 2 jam setengah.
Tidak
begitu jauh dari Kota Samarinda, terdapat obyek wisata alam yang mungkin belum
banyak diketahui oleh warga Ibukota.
Hanya diperlukan waktu 1 jam dengan kendaraan bermotor, warga sudah tiba di daerah Kecamatan Muara
Badak yang terletak di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, tepatnya di
desa Tanjung Limau. Disana terdapat
sebuah pantai yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata
potensial yang bernama Pantai Jodoh. Nama pantai ini terdengar asing dan belum
termasuk sebagai daftar obyek wisata di daerah itu.

Awalnya
pantai ini tidak bisa terlihat jelas oleh mata dan yang terlihat hanyalah sebuah
patok kayu bertuliskan nama pantai yang menancap di pinggir jalan. Padahal, infrastruktur
jalan utama desa yang menuju desa Tanjung Limau sudah lumayan baik, tetapi
berbeda dengan akses jalan yang menuju Pantai Jodoh. Jalanan setapak dan
berpasir ditambah batu-batu yang tidak tersusun rapi mengharuskan pengunjung untuk
lebih berhati-hati, belum lagi pengunjung harus melewati rindangnya pepohonan
dan semak belukar yang bercampur tanaman Pandan Laut dengan duri-durinya yang
tajam dan besar. Hal itu menunjukkan bahwa pantai tersebut belum mendapat
perhatian dari pemerintah setempat.
Pantai Jodoh ini bisa dipilih sebagai tujuan wisata,
karena memiliki suasana
yang sejuk dan tak begitu ramai dari pengunjung serta pemandangan indah nan
cantik yang dapat menghilangkan rasa lelah setelah perjalanan jauh, ditambah
dengan cahaya matahari yang bersinar dari balik pepohonan bakau yang tumbuh
menjulang sangat tinggi.
Selain itu, akses perjalanan dari Ibukota yang relatif dekat, bisa menjadi
alternatif wisata alam bagi warga Ibukota.
Panasnya sinar matahari yang terik
membuat suhu di beberapa pantai di Kecamatan Muara Badak ini terasa lebih panas
dibandingkan daerah lainnya. Tapi itu semua jauhlah berbeda dibandingkan dengan
suhu di Pantai Jodoh, walaupun di siang hari tetap saja bertahan suasana sejuk dan nyaman yang membuat tenang
pengunjungnya. Itu semua disebabkan oleh rimbunnya pepohonan bakau yang
mengurangi panasnya sinar matahari. Tak hanya itu saja, dengan ditemani para
nelayan yang sedang beraktivitas membuat para pengunjung tidak merasa
sendirian.
Namun sangat disayangkan, pantai ini dikotori oleh
beberapa tumpukan sampah basah dan kering yang hampir berserakan di seluruh bibir
pantai ini. Itu semua dikarenakan perilaku yang tidak bertanggung jawab oleh
pengunjung sebelumnya.
Selain itu, kurangnya fasilitas yang
memadai seperti wc umum, tempat penginapan,
tempat
ibadah dan lain sebagainya membuat pantai ini jarang dikunjungi.
Jika pantai ini bisa dikelola dengan
baik, maka bisa menghasilkan pendapatan yang cukup bagi masyarakat setempat.
Sebenarnya masyarakat bisa memanfaatkan lahan parkir yang belum dikelola dengan
memasang tarif yang tidak terlalu
tinggi. Selain itu, warga juga bisa membuat toko klontong, toko cinderamata,
pedagang kaki lima, serta tempat penginapan yang belum terdapat di sekitar
pantai itu.
Kebijakan Pemerintah
Pada kenyataannya pantai yang
berpotensi indah ini jauh dari perhatian pemerintah setempat, mungkin dikarenakan pemerintah lebih menitikberatkan pada pembangunan
disektor lain sehingga pembangunan di bidang wisata alam khususnya Pantai Jodoh
belum mendapat prioritas utama. Padahal Pemerintah dapat bekerjasama dengan
perusahaan-perusahaan dalam bentuk pemanfaatan dana CSR (Corporate Social Responsibility) yang berada di Kecamatan Muara
Badak dalam membangun infrastruktur obyek wisata. Selain itu, pemerintah juga
bisa melakukan program-program yang meliputi: pengembangan destinasi,
pengembangan pemasaran wisata, pengembangan wisata budaya, menyediakan
fasilitas dan utilitas, mengikutsertakan partisipasi pihak swasta dalam
pengembangan obyek wisata, membuat kegiatan yang spesifik/atraksi untuk
dijadikan daya tarik tersendiri, serta memberikan perhatian kepada konservasi
lingkungan dan pelestarian budaya lokal.
Untuk
itu, jika kebijakan pemerintah dalam pengembangan Pantai Jodoh dapat
meningkatkan pengunjung yang datang ke Pantai tersebut, maka diharapkan juga
masyarakat sekitarnya akan mendapatkan keuntungan yaitu bergeraknya perekonomian
setempat. Dengan demikian, maka program pengembangan wisata Pantai Jodoh akan
lebih memberdayakan masyarakat dengan usaha-usaha yang mendukung pariwisata
Pantai Jodoh.